gambar:softsailor.com
Malware atau Malicious Software adalah program yang menginfeksi komputer dan mengganggu kinerja komputer. Malware bisa berasal dari apa saja: virus, adware, trojan horse, spyware, dan lain-lain. Karena banyak macamnya, maka gangguan pada komputer itu juga menjadi bervariasi.
Jika ingin membaca tulisan AerPuteh tentang virus,
klik di sini.
Jika ingin membaca tulisan AerPuteh tentang Spyware,
klik di sini.
Misalnya pada contoh virus, Anda bisa kehilangan data tertentu dan ada beberapa konfigurasi sistem yang dirubah sehingga virus menjadi bisa hidup dan berkembang biak.
Dalam contoh adware (yang berasal dari internet), komputer korban bisa terserang banyak pop up iklan yang tentunya sangat mengganggu.
Selain gangguan-gangguan yang tampak, malware juga memberi dampak yang tidak tampak. Misalnya dengan membuka jalan bagi program-program berbahaya lainnya tanpa kita ketahui. Peforma komputer pun kadang menjadi lambat dan kita tidak bisa berkomputer dengan tenang....
Darimanakah malware berasal?
Malware sengaja dibuat oleh seseorang dengan berbagai macam tujuan dan motif, namun kebanyakan hasil malware adalah merugikan orang lain. Orang-orang iseng ini kemudian menyebarkan malware ciptaannya ke jaringan, dimana kita tahu bahwa jaringan terbesar adalah internet.
Sumber-sumber utama malware yang umum adalah email, iklan pop up, website berbahaya (biasanya sebagian website porno mengandung malware), instant messenger, file sharing, dan lain-lain.
Apa saja macam-macam malware?
1. Virus
Virus memiliki dampak dan skala kerusakan yang bermacam-macam, tergantung dari keampuha virus tersebut. Virus juga kadangkala memiliki daya sebar yang dahsyat sehingga menghebohkan seluruh dunia seperti dalam kasus
virus Brontok [klik di sini untuk melihat analisisnya]. Virus bisa berkembang biak sehingga membuat sistem lambat dan menjadi susah dibasmi. Untuk mengetahui komponen-komponen virus, baca
artikel AerPuteh "Komponen Virus Komputer".
2. Worm
Worm berbeda dengan virus. Worm bisa merelikasi dirinya sendiri tanpa campur tangan user. Worm bisa menyebar dengan cepat melalui jaringan dan worm adalah jenis malware yang paling produktif.
3. Bakcdoor
Backdorr adalah semacam pembuka akses komputer ke dunia luar. Biasanya, setelah penyerang mendapatkan akses ke komputer korban melalui backdoor, penyerang bisa mengetahui apa saja file dan konfigurasi komputer korban. Data-data ini kemudian disalah gunakan. Ataupun jika tidak, tentu saja privasi korban tetap terganggu karena backdoor ini karena semua aktivitas korban diketahui oleh penyerangnya.
4. Trojan horse
Trojan horse adalah malware yang seolah-olah memiliki fungsi baik, namun menyembunyikan hal buruk. Bagi Anda yang sudah pernah nonton
film "Troy" pasti sudah tahu ilustrasi Kuda Troya yang dipersembahkan pasukan Romawi pada Yunani untuk menipu dan menyerang pertahanan kota.
5. Adware dan Spyware
Adware dan spyware menyebar lewat internet. Adware akan memenuhi komputer dengan iklan-iklan yang mengganggu. Sedangkan spyware akan mengirimkan informasi-informasi di komputer kita kepada orang yang tidak berhak.
6. Rootkit
Rootkit adalah produk dari pembuat malware untuk menggabungkan fungsi dua atau lebih malware untuk lebih meningkatkan keberhasilkan mendapatkan korban. Misalnya dengan menggabungkan trijan horse dengan backdoor yang tentunya lebih berbahaya.
Contoh Rootkit yang terkenal adalah ketika Sony BMG menginstall program DRM pada komputer tanpa sepengetahuan siapapun untuk melanggar hak cipta
[klik di sini untuk melihat berita selengkapnya]. Penyembunyian ini begitu baik sehingga tidak ada antivirus atau antispyware yang mendeteksi.
gambar jokerblog.net
Nah, setelah tahu bahayanya, bagiamana upaya untuk mencegah terinfeksi malware?
Malware memang akan selalu ada dan akan menyerang siapa saja yang tidak berhati-hati. Upaya-upaya yang bisa dilakukan adalah:
1. Selalu mengupdate sistem operasi dan patch
Sistem operasi selalu menyediakan update untuk menutup celah-celah yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang bertanggung jawab. Jika Anda peduli pada sistem operasi Anda, updatelah sistem operasi sekarang juga. Kalau Anda takut mengupdate sistem operasi karena sistem operasi yang Anda pakai adalah bajakan, lebih baik berganti pada sistem open source yang lebih aman dan memiliki banyak komunitas sehingga memudahkan Anda dalam mengeksplorasi sistem operasi dan troubleshooting.
2. Menginstall antivirus atau antimalware dan selalu mengupdatenya
Kadangkala, ada malware yang dikenali antivirus A tetapi tidak dikenali di antivirus B. Hal ini wajar karena antivirus selalu tertinggal satu langkah dari malware. Antivirus perlu beberapa waktu untuk mengenali malware baru dan menambahkan definisinya pada antivirus update.
Untuk masalah antivirus terbaik, penulis tidak bisa memberi rekomendasi karena hal ini bergantung dari selera juga. Misalnya ada yang lebih suka buatan dalam negri seperti smadav dan pcmedia. Namun, tidak menutup kemungkinan ada yang lebih suka dengan buatan luar. Jika Anda memiliki budget yang besar, Anda bisa saja suka produk yang berbayar.
Yang jelas, tidak ada satupun ativirus yang sempurna. Namun, jangan sekali-kali menginstall semua program antivirus dalam komputer Anda karena akan memperlambat bahkan dapat merusak komputer Anda.
3. Berhati-hati ketika menggunakan flashdisk
Flashdisk merupakan alat penyebar virus karena bisa dengan mudah disisipi virus dan program jahat lainnya. Berhati-hatilah ketika Anda menyalin file dari komputer teman atau dari warnet, misalnya. Selalu scan flashdisk sebelum memindahkan datanya ke komputer.
4. Berhati-hati ketika browsing
Kadangkala iklan-iklan di internet malah menuntun kita pada malware yang berbahaya. Berhati-hatilah pada iklan internet, kenali iklan internet dan jangan mudah terpengaruh.
Berhati-hatilah juga dalam membaca email yang berisi link. Kadangkala ada file attackment yang berisi virus dari orang tak dikenal.
Browsing situs porno juga berbahaya. Selain merusak iman, situs porno juga kadang menjadi penyebar malware.
5. Berhati-hati dengan file exe dan selalu jeli pada perubahan sistem Anda
File exe menjadi favorit penyebaran virus, meskipun saat ini sudah mulai banyak virus yang tidak menggunakan file exe untuk menyebar. File exe ini biasanya disamarkan dengan icon yang tidak mencurigakan, misalnya icon .jpg atau folder biasa. Biasanya, beda folder normal dan folder yang berisi virus adalah folder normal tidak mempunyai atribut size, sedangkan folder virus ada.
Perubahan pada sistem juga harus diketahui. Misalnya, tiba-tiba task manager Anda hilang, dan beberapa gejala lain yang umum pada infeksi virus. Jika terjadi hal ini, maka Anda patut waspada dan mengambil tindakan sebelum virus bergerak lebih jauh.
6. Rajin membackup data Anda
Backup data memang membosankan. Tetapi backup data menjadi sangat penting ketika sistem kita error dan data terancam hilang. Dalam hal ini, ketika komputer Anda sudah terlanjur terkena virus, dimungkinkan opsi paling buruk adalah dengan menginstall ulang komputer Anda. Di saat inilah backup data menjadi penting.
Untuk melihat tips-tips lainnya mengenai virus, baca
artikel Aer Puteh "Mencegah Virus"
Posting Komentar
Monggo, masukan, saran, kritik, pertanyaannya... :)